Terarium minimalis adalah cara praktis untuk menghadirkan taman mini di dalam ruangan. Menggunakan wadah transparan seperti kaca atau plastik, terarium menciptakan ekosistem kecil yang berisi tanaman, tanah, dan dekorasi alami. Selain mempercantik ruangan, terarium minimalis juga mudah dirawat dan tidak memerlukan lahan luas. Teknik ini telah digunakan sejak zaman Yunani kuno sebagai metode bercocok tanam dalam wadah tertutup.
Sebelum membuat terarium minimalis, penting untuk memahami kelebihan dan kekurangannya.
Pilih wadah transparan yang sesuai, baik dari kaca maupun plastik. Wadah tertutup cocok untuk tanaman yang membutuhkan kelembapan tinggi, sedangkan wadah terbuka lebih baik untuk tanaman kaktus dan sukulen. Pastikan ukuran wadah cukup untuk menampung tanaman tanpa membuatnya terlalu sesak.
Tidak semua tanaman cocok untuk terarium minimalis. Pilih tanaman berukuran kecil dengan pertumbuhan lambat dan perawatan mudah. Beberapa pilihan populer adalah sansiviera, bromelia, kaktus, sukulen, lucky bamboo, serta nerve plant. Hindari tanaman yang membutuhkan terlalu banyak air agar tidak mudah membusuk.
Lapisi bagian dasar wadah dengan batu kecil setebal 3 cm untuk drainase. Tambahkan lapisan arang aktif untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Selanjutnya, masukkan tanah secukupnya hingga menutupi akar tanaman. Susun lapisan media tanam dengan baik agar tampilan gradasi warna terlihat menarik.
Mulailah menanam dari tanaman yang paling besar terlebih dahulu. Gunakan sumpit atau sendok untuk membantu menata tanaman agar tetap rapi. Pastikan tidak ada tanaman yang menempel pada dinding wadah untuk mencegah pembusukan.
Agar terarium lebih menarik, tambahkan bebatuan kecil, patung mini, atau cangkang laut sebagai hiasan. Susun elemen dekoratif dengan estetika yang seimbang tanpa membuatnya terlalu penuh.
Siram tanaman setiap dua minggu atau saat tanah terlihat kering. Tuangkan air di pinggiran wadah, bukan langsung ke tanaman, untuk mencegah akar membusuk.