Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mengakui bahwa dana yang dikumpulkan dari potongan gaji dalam program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) mungkin tidak cukup untuk membeli rumah secara langsung. Namun, BP Tapera menegaskan bahwa ada solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Salah satunya mengenai perhitungan jumlah uang dari potongan gaji sebesar 3 persen yang dikalikan dengan durasi kepesertaan Tapera, yang ternyata tidak mencukupi untuk membeli rumah.
Banyak pekerja mengeluhkan bahwa potongan gaji yang disisihkan untuk Tapera tidak mencukupi untuk membeli rumah. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa tujuan program Tapera, yaitu memudahkan masyarakat memiliki rumah, tidak akan tercapai. Jika peserta Tapera dianggap memenuhi syarat setelah menabung secara rutin selama satu tahun, maka persyaratan dan proses pengajuan kepada pihak perbankan akan lebih mudah karena peserta dianggap mampu menyisihkan penghasilan setiap bulan.
BP Tapera tetap optimis bahwa dengan berbagai skema yang ada, kepemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah dapat diwujudkan. Meskipun potongan gaji yang dikumpulkan mungkin tidak mencukupi untuk membeli rumah secara langsung, solusi-solusi yang diusulkan dapat membantu mengatasi hambatan ini.
BP Tapera menegaskan komitmennya untuk terus mencari cara agar program Tapera dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Sumber : https://www.kompas.com/