Belum tau caranya mengurus Sertifikat Tanah Elektronik? Yuk simak penejelasan lengkapnya dibawah!
Sejak 2021, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kemen ATR/BPN) menerapkan Sertifikat Tanah Elektronik (STE) untuk tanah yang sudah terdaftar maupun yang baru didaftarkan. Sistem ini bertujuan meningkatkan keamanan, efisiensi, dan kemudahan akses bagi pemilik tanah.
Mengurus sertifikat tanah elektronik menjadi langkah penting dalam memastikan kepemilikan tanah tetap aman dan terdokumentasi secara digital. Artikel ini akan membahas apa itu sertifikat tanah elektronik, syarat yang dibutuhkan, cara mengurusnya, serta cara mengganti sertifikat tanah fisik menjadi elektronik.
Apa Itu Sertifikat Tanah Elektronik?
Dijual Unit LRT City Royal Sentul Park Studio Plus Lantai 14 No. 18
Jl. Sentul Raya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Dijual Unit Apartment LRT City Royal Sentul Park Studio Plus Lantai 14 No 18 Tower 1A Non Furnished Unit Kosongan Luas unit 27 50 ...
Sertifikat tanah elektronik adalah dokumen digital resmi yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebagai bukti kepemilikan tanah yang sah. Sistem ini menggantikan sertifikat tanah fisik untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan administrasi pertanahan.
Dokumen ini tersimpan dalam Buku Tanah Elektronik (BT-el) yang telah disahkan dengan tanda tangan elektronik. BT-el berisi data fisik dan yuridis dalam bentuk blok data yang disusun dalam format standar. Dengan sistem ini, pemilik tanah tidak perlu lagi menyimpan sertifikat fisik yang rentan hilang atau rusak akibat bencana alam.
Selain lebih aman, sertifikat tanah elektronik juga memudahkan akses kepemilikan tanah kapan saja melalui aplikasi Sentuh Tanahku dari Kementerian ATR/BPN. Pemilik tanah juga dapat mencetak salinan sertifikat resmi sebagai bukti kepemilikan.
Syarat Mengurus Sertifikat Tanah Elektronik
Untuk mengubah sertifikat tanah fisik menjadi sertifikat elektronik, pemilik tanah harus menyiapkan beberapa dokumen penting. Berikut adalah syarat yang harus dipenuhi: