Jepang dikenal sebagai negara yang sering dilanda gempa bumi akibat posisinya di zona seismik aktif. Untuk menghadapi risiko ini, pondasi rumah Jepang dirancang dengan berbagai teknologi dan inovasi guna meredam getaran serta meminimalkan dampak kerusakan. Dengan sistem bangunan tahan gempa yang terus berkembang, Jepang mampu menciptakan hunian yang lebih aman. Selain itu, pemerintah menerapkan aturan ketat serta inspeksi berkala untuk memastikan setiap bangunan memenuhi standar keamanan.
Struktur Pondasi Rumah Jepang Tahan Gempa

berikut adalah beberapa struktur dari pondasi rumah jepang yang tahan terhadap gempa:
Struktur Taishin
Struktur ini adalah desain dasar tahan gempa yang wajib diterapkan pada bangunan di Jepang. Ketebalan balok, pilar, dan dinding harus mampu menahan tekanan getaran tanah. Namun, struktur ini rentan terhadap guncangan berulang atau gempa susulan. Oleh karena itu, struktur Taishin lebih cocok untuk bangunan bertingkat rendah.
Struktur Seishin
Struktur pondasi rumah jepang ini menggunakan peredam kejut, lapisan karet, atau isolator seismik yang dipasang di antara rangka bangunan dan pondasi. Tujuannya adalah mengurangi dampak guncangan seismik terhadap bangunan. Struktur Seishin lebih disarankan untuk bangunan bertingkat tinggi karena mampu meredam getaran dengan lebih efektif.
Dijual Unit LRT City Cibubur lantai 18 No. Unit 3 Tipe Studio
Jl. Kesuma Puri Raya , Depok, Jawa Barat
Dijual Unit LRT City Cibubur lantai 18 No Unit 3 Studio A Apartment Nempel Stasiun LRT Cibubur Cukup Booking 5jt Cicilan 2jt an Hi...
Struktur Menshin
Struktur Menshin merupakan sistem tahan gempa tercanggih yang banyak digunakan pada menara tinggi dan apartemen. Pondasi bangunan bertumpu pada timah, baja, atau lapisan karet tebal yang memungkinkan bangunan bergerak mengikuti getaran gempa. Teknologi ini membantu mengurangi dampak gempa terhadap struktur bangunan secara keseluruhan.
Fitur Tambahan Bangunan Tahan Gempa

Berikut adalah beberapa fitur yang digunakan pada pondasi rumah jepang yang tahan terhadap gempa:
Top to Toe Resilience
Metode ini menggunakan peredam yang dipasang secara blok demi blok pada rangka bangunan. Saat terjadi gempa, peredam ini akan bergerak maju mundur untuk menyerap energi getaran. Dengan cara ini, kerusakan bangunan dapat diminimalkan.
Pendulum Peredam Gempa
Teknologi ini menggunakan bola besar yang tergantung dengan tali baja di atap gedung. Saat terjadi gempa, bola akan bergerak berlawanan dengan arah guncangan untuk menjaga keseimbangan bangunan. Metode ini sering diterapkan pada gedung pencakar langit.